Mari Belajar Silat

Rabu, 11 Oktober 2017

Bermain Golok

Golok adalah bagian dari Diri

Berbeda dengan kebanyakan konsep dalam beladiri lainnya. Senjata (golok) dalam Seliwa bukanlah perpanjangan dari tangan. Golok adalah bagian dari badan, bagian dari diri kita. Sehingga diharapkan bermain golok adalah bagian dari diri dengan segala atributnya.

Untuk lebih menjelaskan lagi konsep ini; Bang Edwin pun memberi contoh langsung pada peserta workshop. Katakanlah ada sebuah situasi dimana tangan kita yang memegang golok dapat dipegang dan dikunci oleh lawan sehingga menjadi �mati� dalam makna beladiri. Karena golok adalah bagian tubuh praktisinya; maka bagian tubuh lainnya dapat membantu untuk meng�hidup�kan kembali golok dengan melakukan baik serangan balasan ataupun bongkar�an terhadap diri lawannya. Dengan demikian karena golok adalah satu kesatuan dengan tubuh atau dapat dikatakan sebagai bagian dari diri; maka interaksi dan juga gerakan golok juga tergantung dari pohon/tubuh atau diri praktisinya. Tidak peduli jika tangan praktisinya sudah �mati� terkunci, selama masih ada bagian diri yang bisa meng�hidup�kan atau selama pu�un atau diri/badan masih bisa hidup maka selama itu pula golok Seliwa akan bisa tetap bisa �hidup�.

Dasar" tendangan tapak suci

Jurus dasar Pencak Silat Tapak Suci adalah tata gerak dasar yang berbentuk lontaran, berlintasan,serta bertumpu pada kecepatan, ketepatan, dan kekuatan.

Jurus dasar Pencak Silat Tapak Suci dibagi atas dasar bagian anggota tubuh yang digunakan sebagai alat penyasar. Bentuk jurus dasar Pencak Silat Tapak Suci dibedakan atas dasar penggunaannya adalah sebagai berikut:

tekhnik dasar tendangan

Dalam pencak silat, serangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kaki. Serangan kaki lebih dikenal dengan tendangan.

Berikut adalah uraian teknik dasar tendangan yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan.

Teknik dasar tendangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

1.   Tendangan lurus, yaitu tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai lurus. Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.

2.   Tendangan tusuk hampir sama dengan tendangan lurus, yakni mengarah ke depan, namun perkenaannya adalah ujung jari-jari kaki dengan sasaran kemaluan atau ulu hati.
3.   Tendangan jejag disebut juga dorongan telapak kaki. Tendangan ini mengarah ke depan yang sifatnya mendorong ke sasaran dada dengan perkenaan telapak kaki penuh.
4.   Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, yakni menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
5.   Tendangan celorong hampir sama dengan tendangan T, tapi dilakukan sambil merebahkan badan. Sasarannya, yaitu lutut dan kemaluan.
6.   Tendangan kepret dilakukan ke arah depan dan samping dengan kenaan punggung kaki. Sasaran dari tendangan kepret, yaitu kemaluan.
7.   Tendangan belakang, dilakukan dengan menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke belakang tubuh dan membelakangi lawan. Tendangan ini bisa dilakukan dengan atau tanpa melihat sasaran. Sasarannya, yaitu seluruh bagian tubuh.
8.   Tendangan kuda dilakukan dengan menggunakan dua kaki dalam posisi menutup atau membuka. Lintasannya lurus ke belakang dengan sasaran seluruh bagian tubuh. 
9.   Tendangan taji dilakukan menggunakan sebelah kaki dan tungkai dengan kenaan tumit. Lintasannya ke arah belakang dengan sasaran kemaluan.
10.    Tendangan sabit, dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Perkenaannya, yaitu bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh